Selamat Datang di Website Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Dr. Handayani, dr., M.Kes
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah SAW.
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa), merupakan Fakultas Kedokteran yang memiliki 2 Program Studi, 5 Unit dan 25 Departemen.Kami berharap website ini dapat menyajikan informasi yang komprehensif mengenai FK Unusa, khususnya pada aktivitas Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat, program yang ditawarkan, informasi kesehatan, serta informasi bermanfaat lainnya, baik untuk civitas akademika FK Unusa hingga masyarakat umum.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
PROFIL DEKANAT
Dekan
Dr. Handayani, dr., M.Kes
Wakil Dekan I
Ardyarini Dyah Savitri, dr., Sp.PD, FINASIM
Wakil Dekan II
Aisyah, dr., Sp.KFR
Wakil Dekan III
Hotimah Masdan Salim, dr., Ph.D
INFORMASI KEGIATAN
kegiatan Yang Akan Datang
kegiatan lalu
No Results Found
The page you requested could not be found. Try refining your search, or use the navigation above to locate the post.
BERITA
” DOKTER PARU ACEH GELAR PERTEMUAN ILMIAH, HADIRKAN DUA GURU BESAR “
” DOKTER PARU ACEH GELAR PERTEMUAN ILMIAH, HADIRKAN DUA GURU BESAR ”
Prof DR dr Mulyadi SpP (K)– Dosen Fakultas Kedokteran (FK), Guru Besar di Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya (UNUSA) menyampaikan materi saat Pertemuan Ilmiah Respirasi Aceh (PIRA) ke VIII di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Sabtu (23/7/2022)
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Aceh kembali menggelar Pertemuan Ilmiah Respirasi Aceh (PIRA) ke VIII secara tatap muka di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Sabtu (23/7/2022).
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk mengupdate perkembangan ilmu kedokteran terkini, khususnya di Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi.
Acara tersebut terlaksana atas kerja sama antara Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) dan RSUD dr Zainoel Abidin yang berperan sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat penelitian.
Ketua Panitia PIRA ke VIII, dr Irmaini MPH SpP (K) dalam laporannya menyampaikan bahwa acara PIRA dilaksanakan selama dua hari berupa simposium dan workshop.
Acara PIRA tahun ini mengusung tema “Maintaining Respiratory Health Troughout Pandemic”. Tema tersebut berkaitan dengan upaya menjaga kesehatan pernapasan menyusul masa pemulihan pandemi Covid-19 dan peningkatan kompetensi dokter di Aceh untuk memberikan pelayanan kesehatan lebih baik terhadap kasus-kasus penyakit paru dan saluran pernapasan.
Namun tahun 2022, seiring masa pemulihan Covid-19, PDPI Cabang Aceh dapat melaksanakan PIRA VIII secara tatap muka dan diikuti oleh lebih 152 peserta dari kalangan dokter umum, dokter spesialis yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Aceh dan juga dokter paru dari luar Aceh.
Info Lebih Lengkap Buka Website https://aceh.tribunnews.com/2022/07/24/dokter-paru-aceh-gelar-pertemuan-ilmiah-hadirkan-dua-guru-besar
FAKULTAS KEDOKTERAN UNUSA MENYIAPKAN GENERASI RAHMATAN LIL’ALAMIN
@unusa_official @bemfkunusa
IG : @fk_unusa
Fb : @Fakultas Kedokteran Unusa
Website : fk.unusa.ac.id
” MENJAGA KESEHATAN ORANG LAIN DIAWALI DARI KESEHATAN DIRI “
” MENJAGA KESEHATAN ORANG LAIN DIAWALI DARI KESEHATAN DIRI ”
dr Choirotussanijjah, MSi – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)
DALAM dunia medis, penyakit menular didefinisikan sebagai penyakit yang dapat dipindahkan dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia. Biasanya disebabkan oleh agen infeksi yaitu virus, bakteri, jamur serta parasit.
Salah satu contoh penyakit menular yang saat ini kita hadapi adalah ancaman COVID-19 yang jumlahnya kembali meningkat di bulan Juli 2022. Selanjutnya, terdapat hepatitis/ radang hati misterius yang diduga menyebabkan kematian pada 5 orang anak di Indonesia pada Mei 2022.
Selain penyakit di atas, beberapa penyakit menular lainnya yang masih menjadi tantangan di Indonesia adalah penyakit saluran pernafasan, pencernaan, penyakit kulit, mata dan telinga.
Jalur penularan dari penyakit tersebut pun sangat beragam, mulai dari hidung, mulut, kontak dengan kulit yang luka, serta cairan tubuh. Dari semua rute tersebut, faktor risiko penularan terbesar adalah melalui udara atau saluran nafas kemudian dilanjutkan oleh rute lainnya.
Faktor lain yang mempengaruhi penularan penyakit adalah adanya beberapa orang yang tinggal dalam 1 ruangan dalam jangka waktu lama seperti pada asrama, panti asuhan ataupun pondok pesantren.
Mengingat hal tersebut, hendaknya perlu digencarkan usaha promotif dan preventif untuk berbagai penyakit menular yang dapat dimulai dari diri sendiri.
Info Lebih Lengkap Buka Website https://duta.co/menjaga-kesehatan-orang-lain-diawali-dari-kesehatan-diri
FAKULTAS KEDOKTERAN UNUSA MENYIAPKAN GENERASI RAHMATAN LIL’ALAMIN
@unusa_official @bemfkunusa
IG : @fk_unusa
Fb : @Fakultas Kedokteran Unusa
Website : fk.unusa.ac.id
” SUDAH BEBASKAH KITA DARI CACINGAN ? “
” SUDAH BEBASKAH KITA DARI CACINGAN ? ”
dr Warda El Maida R., MKed.Trop – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)
INFEKSI cacing A. lumbricoides (cacing gelang), T. trichiura (cacing cambuk) dan A. duodenale, N. americanus (cacing tambang) menjadi salah satu masalah kesehatan yang sedang dialami masyarkat Indonesia.
Beberapa faktor yang menunjang ketahanan hidup parasit cacing di suatu daerah. Antara lain iklim (umumnya pada daerah tropis), sosial, ekonomi, pendidikan, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan rendahnya tingkat sanitasi dan higienitas.
Faktor-faktor tersebut menjadi alasan utama kenapa prevalensi cacingan di Indonesia masih cukup tinggi.
Kejadian cacingan dapat memberikan berbagai dampak kepada penderitanya yang berujung pada penurunan kondisi kesehatan, kecerdasan, gizi, kualitas dan produktivitas manusia.
Umumnya infeksi cacing terhadap manusia terjadi ketika ada kontak langsung pada tanah yang telah terkontaminasi oleh telur cacing atau disebut juga dengan Soil Transmitted Helminths (STH).
Beberapa faktor lainnya yang meningkatkan resiko infeksi adalah kurangnya menjaga kebersihan diri, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan dan tidak memakai alas kaki ketika berjalan di atas tanah.
Seseorang yang terinfeksi cacing umumnya akan mengalami beberapa gejala seperti diare, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, dan mengalami penurunan berat badan.
Info Lebih Lengkap Buka Website https://duta.co/sudah-bebaskah-kita-dari-cacingan
FAKULTAS KEDOKTERAN UNUSA MENYIAPKAN GENERASI RAHMATAN LIL’ALAMIN
@unusa_official @bemfkunusa
IG : @fk_unusa
Fb : @Fakultas Kedokteran Unusa
Website : fk.unusa.ac.id
Mitra