” BERDAYAKAN KADER MUSLIMAT UNTUK PENCEGAHAN STUNTING “
Tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Unusa yang dipimpin Dr dr Wiwik Winarningsih
PASURUAN | duta.co – Stunting menjadi perhatian banyak pihak. Apalagi angka stunting masih cukup tinggi. Pada 2021, di Jawa Timur tercatat angka stunting sebesar 21 persen. sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi lintas sektoral untuk menurunkan angka kejadian stunting.
Tidak terkecuali dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) dr Wiwik Winarningsih.
Bersama tim dan mahasiswanya, dr Wiwik memberdayakan kader muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mencegah stunting dengan edukasi gizi di Kota Bangil, Pasuruan yang diikuti 32 orang kader Muslimat NU pada 11 Juni 2022 lalu.
Stunting adalah gagal tumbuh yang dialami oleh balita karena kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal baik secara fisik maupun mental.
“Anak stunting memiliki berat badan dan tinggi badan yang lebih kecil dari anak se-usianya,” ujar dr Wiwik.
Berdasarkan target SDGs (Sustainable Development Goals) Indonesia harus dapat menurunkan angka Stunting hingga nol persen di 2030 . Berdasarkan PerPres nomor 72 tahun 2021 secara nasional ditetapkan target antara yakni penurunan angka stunting menjadi 14 persen di 2024.
Info Lebih Lengkap Buka Website https://duta.co/berdayakan-kader-muslimat-untuk-pencegahan-stunting
FAKULTAS KEDOKTERAN UNUSA MENYIAPKAN GENERASI RAHMATAN LIL’ALAMIN
@unusa_official @bemfkunusa
IG : @fk_unusa
Fb : @Fakultas Kedokteran Unusa
Website : fk.unusa.ac.id
Komentar Terbaru